MANTRA PALING AMPUH
Di pedalaman pulau Papua, ada seorang anak laki-laki berusia 14 tahun, namanya Pedro. Suatu hari Pedro berlari lari menemui Asep, Guru SMP di sekolah tempat Pedro belajar. Pedro meminta Asep untuk melihat anjingnya yang sekarat. Sang guru hanya tersenyum dan mengiyakan.
Mereka berdua menuju ke rumah Pedro.
Melihat anjing tersebut sudah sekarat, Asep yang asli orang Ciheurang itu menempelkan telapak tangannya ke kepala anjing, dan berkata dalam bahasa Sunda ;
"Njing,njing, lamun sia rek modar, gancang modar wae, mun rek hirup,gancang geura cageur ulah ngahesekeun aing". (Anjing, anjing, kalau kau mau mati cepat mati saja, kalau mau hidup cepat segera sembuh, jangan nyusahin aku)
Pedro yang tidak mengerti bahasa Sunda berpikir Asep pasti berdoa menggunakan mantra mantra. Diam-diam Pedro menghafalkan kata-kata yang dia kira mantra tersebut. Setelah itu Asep pun langsung pulang.
Beberapa hari kemudian, Pedro berlari dengan semangat ke rumah Asep, bermaksud melaporkan kalau anjingnya sekarang sudah sembuh. Alangkah terkejutnya Pedro, karena mengetahui Asep yang sedang terbaring sakit di tempat tidur. Seketika Pedro langsung bergegas menuju ke kamar Asep, gurunya. Kemudian Pedro pun meniru apa yang dilakukan Asep terhadap anjingnya. Pedro menempelkan telapak tangannya ke dahi Pak Asep.
Lalu Pedro membaca mantra dengan logat Sunda yang terbata-bata ... "Njing,njing,lamun sia rek modar, gancang modar wae, mun rek hirup,gancang geura cageur ulah ngahesekeun aing".
Pak guru Asep sontak kaget dan tertawa sembari meloncat dari tempat tidurnya. Dasar gelooooo siah Pedro. Aing teu hayang seuri ge jadi seuri.
Masih Kurang Lucu??? Klik Disini
Masih Kurang Lucu??? Klik Disini
Tiada Kesan Tanpa Komentar Anda
EmoticonEmoticon